JakartaMEDIA CREATIVE

Kokoh Noegroho Siap Gelar Pameran Tunggal SOLILOKUI di GNI Jakarta

Jakarta – Pelukis asal Kota Semarang R. Kokoh Noegroho bakal menggelar Pameran Tunggal (Solo Exhibition) di di Gedung A Galeri Nasional Indonesia (GNI), Jakarta, mulai pada 7 September – 8 Oktober 2022.

Peripa Kokoh Norgroho dalam sebuah acara bincang-bincang bersama kurator Djuli Djatipramnudi ( Foto : Christian Saputro)

Pameran yang mengusung tajuk “SOLILOKUI” dikuratori Djuli Djatiprambudi ini akan menaja 108 lukisan yang terdiri dari 57 karya di atas kanvas dengan ukuran terkecil mulai dari 30 x 40 cm hingga yang terbesar berukuran 139 x 1.175 cm, dan 51 karya di atas kertas (art paper) dengan ukuran 29,7 x 24 cm. Karya-karya yang dipamerkan Kokok Noegroho ini bertitimangsa rentang waktu 4 tahun terakhir.

Kokoh mengatakan meskipun sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 tak membuat impian tunggalnya kandas. Kokok tetap surut menggenggam semangat untuk megejawntahkan pameran tunggalnya di Galeri Nasional Indonesia terwujud. Kokoh mengakui impian pameran tunggalnya di Galnas sudah membiak dari tujuh tahun lalu.

“Dimana aku bisa menuangkan segala ide di pikiranku, di kanvas-kanvas besar. Aku benar-benar menunggu saat-saat itu,” tulis Kokoh pada September 2015, sebagai bentuk manifestasi dari keinginannya.

Akhirnya, lanjut Kokoh, impian tersebut bisa terwujud dalam bentuk Pameran Tunggal “SOLILOKUI” yang digelar bekerja sama dengan Galeri Nasional Indonesia dan didukung oleh Tesla Paint.

“Inilah saatnya aku berkiprah. Bisa tampil menyajikan karya-karyaku dalam pameran tunggalku,” ujar Kokoh berbinar-binar.

Menurut kurator pameran, Djuli Djatiprambudi, tajuk “SOLILOKUI” bertolak dari kepercayaan Kokoh pada kedalaman rasa dan intuisi. Ketika dunia seni rupa kontemporer lebih dominan menunjukkan dimensi rasionalitas, permainan teknik dan media, merespons tema politik dan sosial, hingga komodifikasi seni lokal-global, Kokoh justru mempertajam rasa dan intuisinya dan menambah kepekaan untuk mengeksplorasi ungkapan visual baik denotatif maupun konotatif.

“Inilah yang membuat karya-karya Kokoh memiliki ‘sidik jari’ yang khas. Kokok dalam pameran ini bisa tampil “beda” menaja karya-karyanya, ” ungkap pemilik “Omah Mikir” ini

Sementara, Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto mengatakan bahwa Pameran Tunggal “SOLILOKUI” merupakan kesempatan baik bagi publik untuk semakin mengenal sosok R. Kokoh Noegroho sebagai salah satu perupa kontemplatif dan penuh kedalaman rasa, dalam dunia seni rupa Indonesia.

“Saya harap kekaryaan Kokoh bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, terutama perupa agar tak pernah berhenti mempertajam nalurinya, di samping memperkuat teknik, agar dapat menghasilkan karya yang unik dan berciri khas,” tutur Pustanto mengomentari karya-karya Kokok.

Pameran Tunggal “SOLILOKUI” R. Kokoh Noegroho ini bakal dibuka pada Rabu, 7 September 2022 di Galeri Nasional Indonesia (khusus undangan). Pameran ini dapat mulai dikunjungi publik pada 8 September – 8 Oktober 2022, mulai pukul 10.00 WIB -19.00 WIB, di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Sebelum berkunjung, seluruh pengunjung dapat melakukan registrasi daring melalui situs web gni.kemdikbud.go.id/kunjungi-kami.

Sekilas tentang R. Kokoh Noegroho

Lahir di Semarang pada 16 Mei 1976, R. Kokoh Noegroho adalah anak bungsu dari 7 bersaudara. Orang tuanya adalah Raden Djoemeno Noor Harijanto yang merupakan pensiunan Panitera Kepala Pengadilan Negeri Semarang dan Raden Roro Soekistijah yang merupakan guru Bahasa Inggris. Dibesarkan dalam keluarga terpelajar dan akrab dengan tata krama Jawa membuat Kokoh memiliki pandangan bahwa manusia adalah sosok yang wajar, jujur, etis, dan estetis.

Selain aktif berkarya, Kokoh juga terlibat dalam berbagai kegiatan atau organisasi seni rupa. Ia pernah menjadi sebagai Perancang Artistik Pazaarseni Semarang (2014), Koordinator Display Biennale Jateng #1 (2016), dan Direktur Artistik Biennale Jateng #2 (2018).

Ia juga mendirikan Kelas Wolu (2015 – sekarang) dan Komunitas Rumah Pensil (2009 – sekarang). Kokoh sudah menggelar pameran tunggal sebanyak tiga kali di Semarang, dan ia juga kerap mengikuti pameran kolektif di berbagai kota, antara lain Semarang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan berbagai kota lainnya.

(Red/Heru Saputro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *