Sampah Keluarga Kota Bengkulu Diduga Ajang Proyek Oknum Tertentu
Onlinekoe.com, Sampah keluarga dalam kota Bengkulu diduga menjadi ajang proyek Oknum Tertentu. Sejak ditarik Kontainer Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) dari lokasi tempatnya yang telah disediakan selama ini, menjadi persoalan bagi warga.
Sejak ditarik tempat sampah (Kontainer / TPS) dari lokasi lingkungan warga sampah berserakan dimana-mana ini akibat kekecewaan warga. Walaupun ada Kontainer TPS yang disediakan seperti di lokasi pasar namun tidak diperbolehkan buang sampah kesana dijaga ketat cetus mereka.
Beberapa warga ditemui mengatakan keberatan, karena warga merasa dipaksakan untuk berlangganan kepada pemungut sampah (pemungut retribusi) sampah diduga ada kerjasama dengan pihak tertentu.
Pemungut retribusi sampah langsung menaikkan tarif pungutan dari Rp 20 ribu menjadi Rp50 ribu. Seperti yang dilakukan Taufik Nasution panggilan akrabnya Ucok lokasi wilayah bekerja memungut sampah RT 2, RT 4, RT 7 lingkar barat mengakui menagih sendiri kepada warga, lain di lokasi jln KS Tubun.
“Diduga ketua RT yang menagih kepada warga, saya dikasih upah,” kata Ucok.
Berbeda lagi caranya di kelurahan Padangserai ditemuin tukang sampah inisial TP mengatakan LPM minta setoran Rp 1500/ kk dengan alasan belum jelas. Seperti ini menjadi persoalan warga merasa dijadikan warga menjadi proyek Oknum Tertentu ikut menikmati hasil sampah warga menjadi bisnis Oknum
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan dan Tata Kota Bengkulu Riduan mengatakan Pemerintah Daerah Kota (Pemdakot) Bengkulu kewalahan Dana untuk itu mari sama-sama tanggung jawab bersama menanggulangi masalah sampah rumah tangga, masih banyak keperluan lain yang perlu diikirkan. (tim).