Diklat Kehumasan Pendidik, PWI-IIB Darmajaya Sepakat Tangkal Hoaks
Onlinekoe.com, BANDAR LAMPUNG — Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya melakukan kerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung terkait Pengayaan dalam Bidang Pendidikan, Pelatihan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan saat Diklat Kehumasan Tenaga Kependidikan SD dan SMP sederajat se-Kota Bandar Lampung, di Aula Alfian Husin, Kamis (14/3/2019). Penandatangan MoU dilakukan antara Rektor IIB Darmajaya Ir. Firmansyah Y Alfian, M.B.A., M.Sc. dan Plt Ketua PWI Lampung Nizwar.
Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Rektor IV IIB Darmajaya Prof. Zulkarnain Lubis, M.S., Ph.D., sekaligus sebagai pemateri. Kemudian, Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung Nurmansyah.
Rektor IIB Darmajaya, Ir. Firmansyah Y. Alfian., MBA., M.Sc., mengatakan di era keterbukaan ini banyak sekali informasi yang disampaikan ke masyarakat. “Namun, hal tersebut banyak dimanfaatkan untuk mentebarkan berita hoax. Jika disampaikan terus-menerus, terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) maka akan menjadi sebuah kebenaran,” kata dia.
Firmansyah mengibaratkan seorang kakek dan nenek yang menjual sapi, ternak peliharaannya. Berita ini didengar oleh sekelompok orang jahat yang memanfaatkan usia tua si kakek dan nenek itu untuk melakukan kebohongan. Kepada si kakek dan nenek komplotan penjahat itu mengatakan yang akan dijual kakek dan nenek itu bukan seekor sapi, melainkan seekor kambing.
Mendengar empat orang dari komplotan itu mengatakan ternak yang akan dijual adalah kambing, kakek dan nenek yang menganggap dirinya sudah tua dan merasa pikun akhirnya menjual sapi dengan harga ternak kambing.
“Nah, berita-berita itu juga sekarang yang menjadi TSM. Jadi bagaimana kita harus belajar menyebarkan berita-berita baik dan menangkal berita hoaks tadi. Begitu juga juga di dunia pendidikan harus menyampaikan berita-berita baik kita,” kata Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Lampung itu.
Kemudian, lanjut Ketua Aptisi Wilayah II B. Lampung itu, dari diklat ini bagaimana pendidik bisa ikut serta menyampaikannya informasi yang baik kepada masyarakat. “Kita sampaikan secara terbuka kepada publik. Sehingga, wartawan tanpa surat kabar dan wartawan bodrex tidak bisa mengancam kita lagi. Di Darmajaya ini humasnya juga semua wartawan senior dari kepala biro, humas dan stafnya merupakan wartawan senior.”
Sementara, Plt. Ketua PWI Lampung Nizwar mengatakan dalam era keterbukaan informasi saat ini, berita apa pun lebih cepat tersampaikan kepada masyarakat. “Informasi-informasi mengalir lebih cepat hingga semua kalangan, terutama kepada anak-anak peserta didik. Sayangnya, ada yang memanfaatkan informasi yang disampaikan. Dan, pers sebagai corong menyampaikan informasi publik sering disalahkan,” kata dia.
Mantan Pemimpin Redaksi Radar Lampung ini menerangkan terdapat 27 profesi organisasi wartawan Indonesia. “PWI selaku organisasi tertua di Republik ini selalu menjadi sasaran oleh informasi publik yang tidak benar atau hoax. Anggota PWI sekarang terdapat 15 ribu yang telah berkompeten sudah 9700 telah tersertifikasi kompeten oleh lembaga profesi PWI dan Dewan Pers,” kata dia.
Dia berharap tenaga pendidik dapat mengetahui tugas wartawan dan membedakan dengan yang mengaku wartawan. “Jadi yang membuat buruk citra wartawan karena ada yang nanya-nanya tapi nggak ada surat kabarnya atau wartawan tanpa surat kabar.”
Sementara, Kabid PAUD dan Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Nurmansyah, menjelaskan peran kehumasan dalam menyampaikan informasi ke pendidik dan media juga penting. “Diselenggarakannya Diklat Kehumasan dilatarbelakangi alasan dan pertimbangan khususnya dalam menghadapi era globalisasi dan pendidikan,” kata dia, mewakili Wali Kota Bandar Lampung Herman HN dalam sambutannya. (**)