Event Banyu Pitu II Digelar Dengan Tajuk “Dandan?”
Semarang – Gelaran acara Banyu Pitu ll: “Dandan? “yang berlangsung selama dua hari ini , Sabtu dan Minggu (20-21 Juli) menampilkan berbagai atraksi budaya, seni kontemporer, hingga bazaar rakyat.
Founder Hysteria Adin mengatakan, mengangkat tema ‘Dandan?’ event ini diharapkan menjadi upaya reflektif warga Tambakrejo memaknai keberadaan mereka di hunian sementara Mereka pasca gusuran beberapa waktu lalu.
Ketua RT, Rohmadi, menyatakan tahun ini bekerjasama dengan Kolektif Hysteria warga memusatkan perhatian pada upaya pelestarian kampung melalui kegiatan kebudayaan.
“Kegiatan memanfaatkan tratak panggung dari bambu menggunakan sumber daya yang ada,” katanya pada wartawan.
Hari pertama acara dibuka dengan kuda lumping dari Kelurahan Ngijo, dilanjutkan dengan pentas teater anak-anak asuhan Widya Babahe Leksono, dan dipungkasi dengan permainan musik kontemporer Tridhatu dkk.
Hari kedua acara dimulai dari pagi hari dengan mengarak air yang diambil dari daerah Semarang atas dan dilarung ke tengah laut. Ada 5 perahu yang berjalan beriringan dengan bagian paling depan menjadi cucuk lampah. Sembari memainkan tabuhan kenong rombongan membawa air dari berbagai sendang dan juga jajanan pasar ke laut.
Babahe sebagai inisiator ritual memberi keterangan bahwa ini adalah upaya untuk memberi penghormatan pada dzat pemberi rejeki.
Sementara itu, Nella Ardiantanti Siregar, perwakilan Hysteria menambahkan program ini jadi ajang teman-teman Pekakota Institute untuk berpraktik di masyarakat setelah dua bulan lamanya mengikuti kelas.
“Ada 10 kegiatan di bulan Juli ini, salah satunya di Tambakrejo, kali ini fokusnya kultur di laut,” tambahnya.
Nella juga mengatakan ini merupakan kick off peringatan ulang tahun hysteria ke 20 yang akan dirayakan akhir tahun mendatang.
Tambakrejo dipilih karena keunikan lokasi, isu, dan terpenting bagian dari jaringan lama sesama penggerak di kampung. (Heru Saputro)