Beranda Kepulauan Riau Tanjungpinang Festival Moon Cake 2025 Tanjungpinang–Bintan, UMKM Berkilau di Bawah Bulan Purnama

Festival Moon Cake 2025 Tanjungpinang–Bintan, UMKM Berkilau di Bawah Bulan Purnama

Tanjungpinang – Langit Kota Lama Tanjungpinang bersinar lebih terang di bawah purnama Oktober. Ribuan lampion warna-warni menghiasi malam dalam kemeriahan Festival Moon Cake 2025, yang menjadi puncak perayaan budaya Tionghoa di Bumi Gurindam, Sabtu (4/10/2025) malam.

Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Tanjungpinang–Kabupaten Bintan sukses menggelar pawai lampion spektakuler yang melibatkan 1.500 peserta dari berbagai kalangan. Ketua PSMTI Tanjungpinang–Bintan, Djony Janto, bersama jajaran pengurus, secara resmi melepas peserta dari titik start di Jalan Teuku Umar.

Barisan pawai yang membentang panjang menampilkan beragam atraksi budaya dan kreativitas komunitas. Peserta terdiri dari anggota PSMTI, tokoh masyarakat, komunitas Tionghoa, perbankan, pelajar dari sejumlah sekolah, serta paguyuban lintas daerah seperti Ikatan Keluarga Maluku (IKMAL) Kota Tanjungpinang.

“Festival Moon Cake tahun ini kami hadirkan untuk mempererat tali persaudaraan, menjaga tradisi, sekaligus membuka ruang bagi UMKM lokal agar semakin berkembang,” ujar Ketua Panitia, Rudy Santoso, usai pelepasan pawai.

Pusat Perayaan di Kawasan Kota Lama

Festival Moon Cake 2025 telah berlangsung sejak 22 September hingga 4 Oktober 2025, dengan pusat kegiatan di Jalan Merdeka, kawasan Kota Lama Tanjungpinang — sebuah lokasi bersejarah yang kini kembali hidup sebagai destinasi wisata budaya dan kuliner malam.

Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang jalan menyaksikan parade lampion yang diiringi tabuhan musik tradisional dan modern. Suasana meriah berpadu dengan aroma kuliner khas yang menggoda dari deretan stan UMKM di sekitarnya.

Pawai dimulai tepat pukul 18.00 WIB, menempuh rute dari Jalan Teuku Umar – Jalan Teratai – Jalan Bakar Batu – Jalan Tambak – Jalan Mawar – Jalan Temiang – hingga berakhir di panggung utama Jalan Merdeka.
“Rute ini kami pilih agar seluruh masyarakat bisa ikut merasakan euforia dan kehangatan suasana malam di Kota Lama,” jelas Rudy.

UMKM Lokal Bersinar di Bawah Cahaya Bulan

Selain memukau secara visual, festival ini juga menjadi penggerak ekonomi kreatif daerah. Sebanyak 250 stan UMKM lokal turut serta menyajikan berbagai kuliner tradisional dan modern, aneka camilan, minuman segar, serta produk fesyen dan aksesoris buatan tangan warga setempat.

Antusiasme pengunjung yang memadati area festival memberi dampak langsung bagi peningkatan pendapatan pelaku usaha kecil. Banyak di antara mereka mengaku omzet penjualan melonjak tajam selama gelaran berlangsung.

“Acara seperti ini bukan hanya melestarikan budaya, tetapi juga memberikan ruang nyata bagi pelaku usaha kecil untuk tumbuh,” ujar salah satu peserta UMKM, sambil melayani pembeli di bawah lampion yang berayun lembut.

Merajut Harmoni di Bulan Purnama Penuh Keberuntungan

Mengusung tema “Merajut Kesatuan dalam Keberagaman yang Harmoni di Bulan Purnama Penuh Keberuntungan”, Festival Moon Cake 2025 menjadi simbol kebersamaan lintas etnis dan agama di wilayah Tanjungpinang–Bintan.

Acara ini bukan sekadar pesta budaya, tetapi juga perwujudan nyata dari semangat toleransi dan persaudaraan di tengah masyarakat multikultural. Di bawah cahaya bulan purnama, ribuan warga larut dalam suasana penuh sukacita, menjadikan malam itu sebagai gambaran indah harmoni kehidupan di Bumi Gurindam.

Jurnalis: Anwar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini