Himapik Unila Canangkan Gerpalir, Edukasikan Aquaponik Hingga Pembuatan Dodol Mangrove

Salah satu pembina kegiatan, Maulid Wahid Yusuf, S. Pi., M. Si, memaparkan rangkaian kegiatan khususnya Budidaya Perairan sistem Aquaponik. (Dok. Himapik)

Onlinekoe.com | Gerakan Perubahan Wilayah Pesisir (Gerpalir) yang dicanangkan oleh Himpunan Mahasiswa Perikanan dan Kelautan (Himapik) Universitas Lampung, mengusung tema “Mengoptimalkan Peran Mahasiswa Sebagai Penggerak dalam Proses Pengembangan Sumber
Daya Manusia di Wilayah Pesisir”, kegiatan tersebut dilaksanakan pada 1-2 Oktober lalu, di Dusun IV Kalangan, Desa Pulau Pahawang, Kec. Marga Punduh, Kab. Pesawaran, Lampung.

Serangkaian kegiatan telah berhasil dilaksanakan diantaranya, Himapik sehat, Perbaikan taman baca, Himapik mengajar, Pembuatan dodol bersama warga, aksi tanam Mangrove, Himapik mengaji dan yang paling utama yaitu budidaya ikan air tawar dengan sistem Aquaponik.

Maulid Wahid Yusuf, S. Pi, M. Si, foto bersama salah satu warga Dusun Kalangan, Pesawaran. (Dok. Himapik)

Pembina kegiatan tersebut Maulid Wahid Yusuf, S.Pi., M.Si, juga selaku Dosen Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, mengatakan, ia berharap Dusun Kalangan bisa lebih terkenal lagi dibanding sekarang, hal ini karena di desa tersebut terdapat banyak hal yang bisa dikembangkan salah satunya dibagian mangrove nya, hanya saja butuh waktu untuk mempromosikan hal ini.

Lanjutnya, kegiatan tersebut akan mengedukasi masyarakat dan menerapkan Aquaponik. Aquaponik adalah budidaya ikan dengan menggabungkan tanaman, yang sistemnya fases ikan akan digunakan untuk pupuk tanaman dengan menggunakan bakteri.

“Disini kita menggunakan ikan nila Salim yang bisa hidup di antara ikan air tawar dan ikan air laut. Ikan nantinya mengeluarkan feses, lalu feses diolah oleh bakteri lain dari kolam. Air kolam selanjutnya naikkan ke atas, air tersebut akan dialirkan ke tanaman yang sudah ditanam disini. Tanaman yang digunakan yaitu benih kangkung, benih kangkung lebih tahan lama dan tidak butuh banyak perlakuan atau perawatan. Aquaponik ini tidak perlu 24 jam menggunakan listrik, hanya pada pagi, siang dan sore saja, listrik pun dinyalakan sekitar 5 menit setiap waktu tersebut,” papar Maulid Wahid Yusuf.

Warga Kalangan sangat antusias dengan kegiatan yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Perikanan dan Kelautan (Himapik) Universitas Lampung.

Pembuatan dodol Mangrove yang diikuti oleh ibu-ibu Dusun Kalangan. (Dok. Himapik)

Disisi lain, ibu-ibu di Desa Kalangan mengikuti pembuatan dodol yang berbahan dasar dari buah Mangrove. Diharapkan dengan adanya inovasi tersebut dapat menjadi sumber ekonomi baru, sehingga memperbaiki ekonomi masyarakat pesisir.

Suebi selaku Kepala Dusun, sangat mengapresiasi kegiatan Himapik tersebut, ia mengatakan dengan adanya budidaya ikan air tawar (Budikar) dengan sistem Aquaponik itu sangat penting dan bisa menunjang perekonomian masyarakat di Dusun IV Kalangan.

“Terima kasih kepada Mahasiswa Unila, yang telah memberikan wawasan mengenai Budikar Aquaponik. Kami akan merawat bibit ikan yang telah diberikan sehingga dapat berkembang dikemudian hari dan dapat berbagi untuk yang lain,” ucapnya.

M. Nurdin selaku RT 02, mengatakan, sangat bagus karena disamping memelihara ikan, disitu ada juga aquaponik. Jadi ada dua manfaat yaitu konsumsi ikannya dan sayur, bahkan dapat mengurangi biaya hidup.

“Kegiatan bagus karena efeknya akan membawa Dusun IV Kalangan lebih maju lagi. Harapan untuk Himapik yaitu, sering mengadakan kegiatan program desa binaan karena saya menyadari bahwa SDM disana belum memadai,” harapnya.

Anak-anak disekitar pun dengan sukacita mengikuti giat Himapik sehat, Perbaikan taman baca, Himapik mengajar, aksi tanam Mangrove dan Himapik mengaji.

(Bgs)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here