Ragam

Kebumen Saber Juara Terbaik Dalam Gelar Desa Wisata 2019

Onlinekoe.com, SEMARANG – Kegiatan Gelar Desa Wisata tahun ini bertema “Desaku Mandiri, Desaku Sejahtera” dan akan diikuti oleh peserta dari 35 kabupaten/kota yang menampilkan pertunjukan seni dan budaya berbasis keunikan lokal, pameran produk unggulan desa wisata, serta Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah menyelenggarakan Gelar Desa Wisata 2019.

Event yang dibuka Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang menampilkan potensi Desa Wisata ini digelar di Lapangan Garnizun, Kota Semarang , 20-21 Juli 2019 lalu.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Pemprov Jawa Tengah akan mengembangkan dan memaksimalkan potensi desa wisata di Jawa Tengah. Saat ini Jawa Tengah sudah memiliki 229 desa wisata yang tersebar di 35 kabupaten/kota.

“Saat mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, saya mendapat perintah langsung agar gencar mengembangkan desa wisata. Saya akan tancap gas. Targetnya Jawa Tengah memiliki 500 desa wisata,” kata Ganjar dalam sambutannya pada pembukaan Gelar Desa Wisata.

Lebih lanjut, Ganjar, mengatakan untuk stimulan mengejar target tersebut, Pemprov Jateng bakal mengucurkan anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk setiap desa wisata. Hal ini sangat mungkin dilakukan, karena Peraturan Daerah (Perda) Pemberdayaan Desa Wisata sudah lahir.

“Pastinya tetap ada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi. Misalnya pengembangannya bagaimana, kunjungannya berapa. Untuk menunjang itu akan kami berikan dulu dana sebesar Rp 100 juta,” janjinya.

Menurut Kepala Disporapar Jateng Sinung Nugroho Rachmadi ,kegiatan Gelar Desa Wisata bertema “Desaku Mandiri, Desaku Sejahtera” ini dilaksanakan sebagai bentuk dorongan untuk munculnya inovasi dan kreasi bagaimana menumbuhkan kearifan lokal serta kreasi-kreasi yang ada di desa sesuai dengan potensi masing-masing.

“Kegiatan yang diikuti utusan Desa Wisata kabupaten/kota se-Jawa Tengah ini menampilkan pertunjukan seni dan budaya berbasis keunikan lokal, pameran produk unggulan desa wisata, serta berbagai macam kuliner khas desa dan kampung masing-masing,” ujar Sinung Nugroho.

Disporapar Jateng , lanjut Sinung, terus mendorong dan menumbuhkan desa-desa wisata yang mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, serta menjadi lapangan kerja alternatif bagi warganya tanpa harus keluar dari desa. “Oleh karena itu, beragam strategi kami dorong untuk pemberdayaan masyarakat desa dan potensi pariwisatanya. Salah satu upaya kami adalah dengan mengadakan even Gelar Desa Wisata,” ujarnya.

Upayanya, lanjut Sinung, pelibatan kolaborasi dengan perguruan tinggi, baik, negeri maupun swasta yang ada di Jateng untuk mendorong pelaksanaan KKN tematik yang diarahkan bisa menjadi embrio desa wisata sekaligus batu loncatan pengembangan oleh masyarakat atau pemerintah daerah. “Selain itu juga perlu ada pemanfaatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) perusahaan atau korporasi untuk pengembangan desa wisata,” imbuh Sinung.

Kabupaten Kebumen Terbaik Dalam helat Gelar Desa Wisata Jawa Tengah 2019 Dewan juri memilih Kebumen karena dianggap paling baik dalam mengelola desa wisata.

Kabupaten Kebumen berhak menyandang juara kesatu, disusul Purbalingga menempati posisi kedua, dan Klatenposisi ketiga. Sedangkan Kota Semarang meraih juara favorit.

Penilaian mencakup pengelolaan seperti kelembagaan, surat keputusan desa wisata, aparatur, pengelolaan objek wisata, kuliner, apresiasi terhadap seni dan budaya, serta penataan stan.

Kepala Bidang Destinasi Wisata Disporapar Jateng Prambudi, mengatakan, sebenarnya ini bukan kompetisi adu desa wisata. Tetapi agar para pengelola desa wisata termotivasi dan memiliki keinginan untuk lebih baik lagi. “Apalagi ada pernyataan Gubernur Ganjar Pranowo yang berencana memberikan anggaran stimulan untuk pengembangan desa wisata secara berjenjang mulai Rp 100 juta hingga Rp 1 miliar,” ujar Prambudi pada acara penutupan Gelar Desa Wisata di Semarang, Minggu (21/7).
Para pemenang, berhak mendapatkan uang tunai untuk mengembangkan desa wisata masing-masing. “Hadiah ini untuk modal mengembangkan desa wisata. Bukan yang lain,” tegasnya.

Lebih lanjut, Pram menilai, kualitas penyelenggaraan Gelar Desa Wisata pada 2019, lebih baik jika dibandingkan dengan pelaksanaan tahun sebelumnya, meskipun hanya diikuti oleh 31 kabupaten/kota dari 35 kabupaten/kota yang ada di Jateng. “Secara kualitas, tahun ini lebih baik dari sebelumnya, dilihat dari keseriusan peserta dalam menata standnya dan juga atraksi yang mereka tampilkan,” ujarnya.

Keempat daerah yang tidak ikut berpartisipasi pada Gelar Desa Wisata tahun ini karena pertimbangan teknis itu adalah Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Blora, dan Kabupaten Sragen. (Christian Saputro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *