JakartaMEDIA CREATIVE

Komunitas Cat Air Indonesia Gandeng Galeri Nasional Indonesia

Onlinekoe.com | Jakarta – Komunitas Lukis Cat Air Indonesia (Kolcai) bermitra dengan Galeri Nasional Indonesia menggelar Pameran Internasional Komunitas Lukis Cat Air Indonesia 2021 bertajuk “Awaken”.

Pandemi Covid-19 mengubah banyak segi cara hidup manusia secara drastis, Komunitas Lukis Cat Air Indonesia (Kolcai) juga mengubah cara aktivitas keseniannya.

Pameran seni rupa yang lazimnya dilakukan secara luring di ruang-ruang pameran, kali ini dengan hasil kerja sama Galeri Nasional Indonesia dan Kolcai, pameran dialih format ke bentuk daring dengan media berbasis digital.

Yang membuat semakin berbeda, pengalihan format ke pameran daring tersebut justru membuat gelaran pameran seni rupa ini menarik perhatian lebih banyak seniman-seniman cat air di berbagai negara, sehingga pameran kali ini menjadi pameran internasional pertama bagi Komunitas Lukis Cat Air Indonesia.

Pameran “Awaken” ini bakal dibuka Jumat, 26 November 2021, pukul 19.00 WIB di Zoom dan live Facebook Galeri Nasional Indonesia. Untuk mengikuti pembukaan pameran, publik dapat melakukan registrasi terlebih dulu dengan mengakses tautan . Pameran “Awaken” dapat terus disaksikan di laman https://galnasonline.id/.

Menurut Ketua Umum Kolcai 2017-2021, Candra Martoyo, pameran internasional ini menjadi mimpi sekaligus sebagai momentum agar KOLCAI bisa dikenal di mancanegara.

“Pada pameran ini kami berhasil menggandeng 20 negara lain selain Indonesia, sehingga pameran ini menjadi kesuksesan tersendiri bagi KOLCAI,” ujar Candra Martoyo.

Sementara itu, Kurator pameran Efix Mulyadi menuliskan dalam kuratorialnya, pameran kali ini ibarat kartu nama untuk memasuki pergaulan antarbangsa. Menurut Efix, “Awaken” merupakan sebuah istilah yang dipakai untuk menggambarkan situasi kejiwaan untuk bisa bangkit.

“Bangkit dari apa? Bolehlah itu berupa bangkit dari keterpurukan, bangkit dari pemahaman yang keliru, bangkit dari kebiasaan yang melumpuhkan, bangkit dengan cara pandang yang baru, dan seterusnya,” papar Efix.

Dalam konteks pameran ini, lanjut Efix, ditambahkan unsur media lukis yang mereka geluti sehari-hari yaitu cat air. Karakter cat air yang hanya satu kali gores, transparan, menolak untuk ditumpuk dengan lapisan berikut mengisyaratkan semacam nilai kejujuran. Air sebagai elemen dasar media artistik ini juga mencerminkan sifat utamanya yang selalu merendah dengan mengalir ke tempat yang lebih rendah dan luwes dengan selalu selaras mengikuti bentuk apapun yang dilewati.

“Secara singkat bisa dikatakan bahwa niat pameran ini adalah menggugah semangat dan kemampuan untuk bangkit, berjuang tanpa mengandalkan kekerasan. Namun tetap jujur dan rendah hati,” ungkap Efix.

Dengan semangat kebangkitan tersebut, dalam pameran ini ditampilkan 161 lukisan cat air dari 161 pelukis yang berasal dari 21 negara. Dari 161 pelukis peserta pameran ini, 26 peserta merupakan undangan dari Indonesia, 41 peserta undangan dari luar negeri, 19 peserta perwakilan chapter (kelompok penggiat cat air anggota KOLCAI yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, saat ini ada 26 chapter), dan 75 peserta hasil seleksi open call.

Sementara itu, Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto, berharap Pameran Internasional KOLCAI 2021 “Awaken” ini menjadi salah satu momentum untuk terus memantik semangat berkarya para pelukis cat air di Indonesia dan mancanegara.

Digelarnya pameran secara virtual ini diharapkan dapat memudahkan bagi publik, untuk bisa menikmati bersama karya-karya dalam pameran ini tanpa perlu dibatasi oleh waktu dan jarak.

“Pameran Internasional ini semoga dapat dijadikan media untuk bertukar gagasan dan pengalaman, memperluas wacana, pengembangan terkait kekaryaan, dan menggapai arah KOLCAI yang lebih besar dalam lanskap global,” pungkas Pustanto.

Tentang KOLCAI

KOLCAI, Komunitas Lukis Cat Air Indonesia merupakan komunitas perupa yang menggunakan media cat air sebagai basis torehan karyanya.

Ketua Umum KOLCAI Candra Martoyo mengisahkan komunitas ini lahir, hidup, dan berkembang dalam media internet. Pada 8 Juli 2012 dibuat grup komunitas di Facebook.

“Sejak awal, KOLCAI telah mengadakan gelaran pameran sebagai aktivitas offline untuk mengedukasi masyarakat luas. Kegiatan KOLCAI berupa pameran, workshop, plein air, dan sebagainya tercatat pernah dilaksanakan di Bandung, Bali, Solo, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan kota-kota lainnya,” papar Candra Martoyo.

Pada masa-masa awal KOLCAI dibentuk, lanjut Candra, cat air sebagai media lukis belum banyak diapresiasi dan di Indonesia memang tidak banyak seniman yang khusus mengabdikan dirinya pada jalur media cat air.

Pada era tersebut, sangat sulit mencari gelaran pameran lukisan dengan media cat air di negeri ini. Karena itu, KOLCAI memiliki visi mengangkat seni lukis cat air dalam dunia kesenian Indonesia, serta misi untuk memperkenalkan cat air kepada khalayak umum, mengedukasi masyarakat tentang seni lukis cat air, mewadahi kegiatan-kegiatan dalam seni lukis cat air, dan membuat rumah bagi karya lukis cat air.

KOLCAI fokus sebagai media belajar bersama tentang melukis menggunakan media cat air dan bukan media lain meski berbasis air seperti cat akrilik, cat tembok, dan lain-lain. Dalam perjalanannya hingga saat ini (2021), KOLCAI telah menghasilkan banyak seniman dengan karya-karya yang representatif secara kuantitas dan kualitas, yang bisa disejajarkan dengan perupa cat air dari negara lain yang telah lebih dulu mempelajari dan menghargai karya cat air, seperti Tiongkok, Thailand, Malaysia, Filipina, Jepang, dan lainnya.

Sejak lahir pada 2012, KOLCAI telah menorehkan jejak sejarah sebagai kelompok pejuang penggiat seni rupa media cat air di Indonesia, dari yang nyaris tak ada hingga menjadi alternatif pilihan karya lukis oleh banyak perupa, baik yang sudah profesional maupun yang baru menginjak dunia seni lukis.

Saat ini KOLCAI beranggotakan lebih dari 34 ribu yang terdiri dari pelaku dan pegamat cat air, sebagian besar dari Indonesia, beberapa dari luar negeri, dan masih akan terus berkembang. KOLCAI memiliki 26 chapter di beberapa wilayah seperti Bali, Bandung, Banyuwangi, Batam, Batang, Blitar, Cilacap, Gorontalo, Jabodetabeka, Yogyakarta, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Lombok, Malang, Mesuji, Pamekasan, Purworejo, Sidoarjo, Situbondo, Solo Raya, Sukabumi, Surabaya, Tasikmalaya, Ternate, Tolitoli, Wonosobo.

Sebagai organisasi, KOLCAI memiliki agenda berkala berupa Pameran Nasional dua tahunan, bergantian dengan Artcamp dua tahunan, serta Temu Nasional untuk mengevaluasi dan membahas agenda kerja organisasi KOLCAI. Pameran Nasional ke-I diselenggarakan di Bandung, Roemah Seni Sarasvati; ke-II di Bentara Budaya, Bali; ke-III di Santrian Sanur, Bali; dan ke-IV di Bentara Budaya, Solo.

Pada tahun 2020 mulai dicanangkan secara rutin Pameran Internasional dengan mengundang pelukis ternama luar negeri. Pada tahun 2021, KOLCAI mempunyai dua agenda kerja pameran yaitu Pameran Nasional ke-V yang akan diselenggarakan di Semarang, dan Pameran Internasional ke-I yang akan digelar di Jakarta.

“Namun karena kondisi pandemi, Pameran Nasional ke-V ditunda untuk agenda tahun selanjutnya, sedangkan Pameran Internasional ke-I tetap digelar pada tahun 2021 dengan beralih format menjadi pameran daring di laman https://galnasonline.id/,” pungkas Candra Martoyo. (Heru Saputro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *