Sumatera Utara

Mimpi Anakku Sebuah Rumah Sederhana Karya Bachtiar Adamy

Pondasi rumahku di atas lahan pusaka ibu
Kini jadi padang ilalang
Bagaikan tanah tak bertuan
Padahal begiku sangat bernilai

Mimpi anakku sebuah rumah sederhana
Tempat tinggal kami sekeluarga
Tapi mimpinya belum tergapai

Bulan dan tahun silih berganti
Tak jua mampu ayah teruskan
Bangunan rumah minimalis itu

Lihatlah nak pondasi berselimut lumut
Tiang besi pun berbalut karat
Disiram hujan siang dan malam
Entah berapa kelam sudah kulalui
Entah kapan bisa kubangun kembali

Ya Allah Yang Maha Kaya
Aku pinta pertolongan Mu
Berikan aku solusi rezeki tak terduga
Agar mimpi anak isteriku
Sebuah rumah mungil bisa terwujud
Dalam kembara di pusaran waktu

Meski hanya satu kamar tempat tidur,
Sebuah dapur dan ruang tamu
Tempat anak belajar Alquran
Itu pun sudah mapan bagiku

Kalaupun Engkau berikan lebih
Aku khawatir tak dapat kupertanggungjawabkan kepadaMu,
Ketika Engkau hisab di padang mahsyar

Tuhan, aku bahagia ketika kutulis puisi ini
Karena dalam sebuah perjalanan
Jauh dari hiruk pikuk ibukota
Tapi sangat dekat dengan Mu

Kutulis puisi ini bertinta haru
Karena air mataku sudah mengering
Mengenang ibuku sudah lama berpulang
Hanya meninggalkan pertapakan rumah

Aku tahu ujian Engkau suguhkan
Kepada siapa Engkau kehendaki
Silih berganti bagaikan matahari
Pagi dan senja hari

Dua tahun covid 19 meluluhlantakkan
Berbagai aspek kehidupan umat manusia
Isu pandemi menyeruak dunia
Merunyamkan sektor ekonomi
Mengancam hubungan siraturahmi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *