Lampung Utara

Pabrik Gula Bungamayang Persiapan Buka Giling

Onlinekoe.com, LAMPUNG UTARA – Pabrik Gula Bungamayang yang dioperasikan PT Buma Cima Nusantara (BCN) mempersiapkan memulai produksi (buka giling) yang direncanakan 24 Juni 2020. Kesiapan anak perusahaan PTPN VII itu ditinjau oleh Direktur PTPN VII Doni P. Gandamihardja, Sabtu (13/6/20). Didampingi Senior Executuve Vice President (SEVP) Business Suporting Okta Kurniawan.

Mantan Dirut PTPN XIV itu memulai inspeksi dari kebun Afdeling 5 dan 6. Dalam kunjungan itu, Doni ditemui Direktur PT BCN Putu Sukarmen.

Dengan pengalaman mengelola tiga pabrik gula di PTPN XIV, Doni terlihat begitu detail dan rigid memeriksa tanaman tebu yang dalam waktu dekat. akan di panen. Dimulai dengan menghitung kerapatan tanaman, diameter batang tebu, panjang (tinggi) tebu, ia terus mengamati dan mengambil sample secara acak untuk diukur. Ia juga meminta staf untuk menebang beberapa batang tebu, memeras nira pada tiga bagian (bawah-tengah, atas) untuk dideteksi kadar gula menggunakan refraktometer.

Bukan hanya pada batang, mantan bankir yang diberi mandat di BUMN Perkebunan sejak 2015 itu juga memeriksa perkecambahan tanaman tebu, kedalaman olah tanah, dan mekanisasi perawatan tanaman. Inspeksi secara seksama ini dilakukan Doni untuk bahan evaluasi jangka pendek, yakni menjelang buka giling, sealigus untuk mengambil langkah perbaikan pada siklus tanam 2021.

“Kita harus cermat, detail, dan berpikir jangka panjang. Memang kita sedang persiapan buka giling 2020, tetapi dari tanaman yang sekarang ada inilah kita bisa mengambil data pembanding untuk menentukan perbaikan pada siklus 2021,” kata dia.

Kepada manajer kebun, para asisten, para mandor yang mengikuti peninjauan, Doni meminta kepastiaan dan akurasi data teknis mengenai perkembangan tanaman. Ia mewanti-wanti kepada para pelaksana di lapangan untuk mengecek, mencatat, dan melaporkan setiap detail perubahan tumbuh kembang tebu. Sebab, kata dia, tebu merupakan tanaman semusim yang ketika terjadi deviasi tumbuh atau tidak sesuai norma tumbuh kembangnya, akan sulit diperbaiki.

“Telat sedikit kita treatmen, kita akan kehilangan potensi.Oleh karena itu, kuncinya ada pada para asisten,” kata dia.

Untuk tanaman yang segera dipanen, Doni meminta kajian tentang manajemen gilir tebang diperhatikan dengan serius. Menurut dia, kematangan tebu dan kadar gula pada nira akan sangat berpengaruh kepada produktivitas dan kualitas gula yang dihasilkan.

Selain meninjau kebun, alumnus Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran itu memberi perhatian serius kepada infrastruktur. Anak Bandung ini juga meninjau kolam buatan penampung air hujan (embung). Ia juga sempat melepas beberapa jenis ikan di embung untuk melastarikan sumber daya hayati ikan di fasilitas penyedia air untuk irigasi tanaman tebu itu.

“Kalau infrastruktur jalan produksi, saya kira di Bungamayang ini sudah cukup baik. Tinggal perawatannya yang harus intensif agar produksi, terutama pas musim giling seperti ini bisa lancar. Jangan sampai ada keterlambatan pasokan bahan baku,” kata dia.

Kunjungan ke PG Bungamayang ini adalah yang pertama bagi Doni. Sebelumnya, pada Sabtu (6/6/20) lalu, ia meninjau dan melakukan seremoni sederhana buka giling di PG Cintamanis.

Kepada jajaran PG Bungamayang, Doni memperkenalkan diri bersama tim unsur pimpinan baru di PTPN VII. Ia menyebut, pemegang saham, yakni PTPN III Holding Company, memberi mandat kepada empat orang untuk menjalankan seluruh proses bisnis di PTPN VII sejak 26 Mei 2020.

“Ada perubahan nomenklatur dalam susunan direksi di PTPN Grup. Seperti di PTPN VII, ada satu direktur dan tiga senior executive vice presiden (SEVP). Saya Doni Gandamihardja diberi amanah menjadi direktur, sementara Pak Okta Kurniawan ini sebagai SEVP Business Supporting. Dua SEVP lagi yakni Pak Fauzi Omar sebagai SEVP I membidangi kelapa sawit dan teh dan Pak Dicky Tjahyono untuk karet dan tebu atau gula,” kata Doni memperkenalkan manajemen.

Menurut Doni, empat unsur pimpinan ini telah berkomitmen untuk menjalankan manajemen PTPN VII dengan sederhana tapi serius. Ia mengaku, amanah ini bukan nikmat yang harus dirayakan, tetapai justru sebagai tugas yang harus dipertanggung jawabkan.

“Ini amanah berat. Bukan untuk dinikmati dan hanya disyukuri, tetapi kami melihat sebagai tugas harus dipertanggung jawabkan kepada pemegang saham dan kepada Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Esa,” kata dia.

Sementara itu, Direktur PT BCN Putu Sukarmen dalam paparannya tentang kondisi dan persiapan buka giling menyatakan optimistis PG Bungamayang siap. Ia mengatakan, pabrik dengan kapasitas terpasang 7.500 TCD (ton cane per day) itu telah dipersiapkan cukup matang.

“Evaluasi dari tahun lalu, di Bungamayang ini ada kendala pada suplai energi penggerak atau power house. Dan itu sudah bisa diatasi dengan pengadaan satu unit turbin generator baru. Jadi, sekarang sudah ada tiga unit dan siap beroperasi pada musim giling 2020 ini. Demikian juga dengan bolier, difuser, sudah siap,” kata dia.

Selain itu, persoalan pasokan air juga sudah diantisipasi dengan baik. Demikian juga dengan manajemen tebang, muat, angkut yang biasanya menggunakan tenaga kerja dari Jawa, tahun ini menggunakan tenaga lokal.

“Di internal, dalam persiapan buka giling 2020 ini kami terus perbaiki sistem dan kecakapan personel. Kami lakukan inhouse training mandor dan mandor besar, juga memberi pelatihan kepada tenaga tebang. Kami juga menggunakan tenaga tebang lokal sehingga memberi nilai tambah ekonomi masyarakat sekitar,” kata Putu Sukarmen yang didampingi GM PG Bungamayang Bambang Hartawan. (HUMAS PTPN VII)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *