Ragam

Petani Resah, Pupuk Subsidi Langka di Aceh Timur dan Aceh Utara

Onlinekoe.com, Aceh Timur — Pupuk subsidi pemerintah sejak sebulan terakhir langka di pasaran, hal ini membuat petani kurang mampu resah dan mulai mengeluh, di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara pupuk jenis urea subsidi dan NPK Phonska sudah mulai langka di pasaran. Tentunya hal ini membuat petani resah karena sudah memasuki musim tanam padi. Sehingga mereka terpaksa menggunakan pupuk non subsidi yang harganya mahal dan memberatkan petani kurang mampu.

Rustam ketua kelompok tani di Kecamatan Madat Aceh Timur saat dihubungi media ini, Jum’at (15/11/2019) mengatakan harga pupuk urea subsidi dalam seminggu terakhir dijual pada kios pengecer di atas harga HET.” Pupuk Urea subsidi dijual pada kios pengecer Rp 150 ribu. Sedangkan NPK Phonska Rp 160 ribu, namun sulit didapatkan, jikapun ada hanya bisa ditemukan pada kios kios tertentu. Itupun hanya dijual secara enceran. Kalau kita mau beli satu sak atau lebih tidak ada barang. Kami sangat berharap pada pemerintah untuk segera mencari solusi terkait masalah ini,” harap Rustam.

Khususnya wilayah Madat, tambahnya, pupuk subsidi biasa digunakan petani jenis urea dan NPK Phonska merah, jenis pupuk ini sulit ditemukan. Apalagi dalam jumlah besar. “Saat ini petani diwilayah kami sudah menabur benih, mungkin 15 hari lagi sudah memasuki musim tanam. Nah pada saat musim tanam pupuk subsidi selalu langka,” kesalnya. Tidak mungkin kami petani tidak membeli pupuk, sementara tanaman padi sangat dibutuh pemupukan. “Iya mau tidak mau harus beli pupuk non subsidi harganya mencapai 280 ribu hingga 300 ribu, ini pengakuan petani, saat diminta faktur harga tidak mau diberikan.” Ungkapnya.

Sementara di Kecamatan Tanah Jambo Aye Aceh Utara seorang tokoh petani Sulaiman saat dihubungi wartawan mengatakan pupuk subsidi saat ini juga sulit diperoleh. Padahal saat ini petani sangat mem butuhkan pupuk, karena sudah memasuki musim tanam padi. “Kami petani tidak mengerti tentang bagaimana dan berapa stok pupuk yang disalurkan oleh pemerintah atau dinas pertanian kepada distributor. Yang penting kami bisa membeli pupuk di pasaran atau di kios kios,” ujarnya.

Petani di Jambo Aye terpaksa harus membeli pupuk non subsidi jenis NPK Phoska harganya per karuang Rp 200 hingga Rp 250 ribu per karung. “Karena masa musim tanam padi tiba. Iya mau tidak mau terpaksa harus dibeli karena sangat dibutukan. Kalau pun ada dan di dapatkan hanya di kios kios tertentu. Itupun hanya dijual per kilo gram. Ujarnya.

Penelusuran sumaterapost.co
dalam dua minggu terakhir dari Kecamatan Tanah Jambo Aye Aceh Utara hingga wilayah kecamatan Madat, Pante Bidari, Simpang Ulim dan Julok Aceh Timur. Pupuk subsidi jenis urea mulai krisis, bahkan langka dalam di pasaran. Menurut seorang para pedagang pupuk di kecamatan Madat Aceh Timur, pupuk subsidi terakhir kali dikirimkan distributor untuknya pada bulan September.

“Pupuk subsidi tidak ada bang, sudah 2 minggu tidak masuk, terakhir kali masuk di tempat kami pada bulan November, dikirimkan oleh distributor, itu pun diberikan bervariasi, buat saya hanya 10 sak, untuk tempat lain paling diberikan 20 sak,” ujar seorang pedagang pupuk yang tidak mau ditulis kan namanya. Menambahkan. Kami tidak tahu bang kapan dikirim lagi pupuk subsidi. Mungkin saja pada awal bulan januari nanti. Kalau pupuk non subsidi jenis urea PUSRI ada, harga Rp 300 ribu per sak.” Ketusnya. (Azhar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *