Pendidikan

Relawan PWI dan SMSI Babel, hibur Anak-anak Pengungsi

Onlinekoe.com, DONGGALA – Tersenyum malu-malu, Adim membentangkan selembar kertas hasil karyanya menggambar, di depan dada. Bocah pengungsi enam tahun itu, bersiap untuk difoto. Jepret! Foto pun dibidik. Sejurus kemudian, dia berlari gembira menyambut uluran balon dari tim relawan PWI – SMSI Bangka Belitung sebagai hadiah atas hasil karyanya.

Hari itu, Kamis, 11 Oktober 2018, Adim bersama puluhan anak-anak korban terdampak bencana gempa bumi dan tsunami di Desa Marana, Kecamatan Sindue, Donggala, Sulawesi Tengah, terhibur. Mereka diajak bermain bersama oleh tim relawan yang datang dari Negeri Laskar Pelangi, ini.

Bertempat di lapangan sepakbola yang menjadi lokasi tenda-tenda pengungsian berdiri, selain menggambar, bocah-bocah ini juga bermain lempar gelang untuk mengasah kerjasama mereka. Juga, bermain peran dalam permainan bertema ‘buta, tuli, bisu’. Sorak-sorai para bocah berikut orang-orang tua yang menyaksikannya membuat suasana bertambah semarak. Semua terlihat bergembira. Sejenak melupakan kesedihan musibah gempa yang beberapa hari sebelumnya mendera mereka.

Aneka permainan ini, dihadirkan relawan PWI – SMSI Bangka Belitung dalam sesi trauma healing. “Kita mau adik-adik dan anak-anak kita ini bisa bergembira, bermain bersama. Mereka nggak boleh larut dalam kesedihan,” kata Koordinator Relawan PWI – SMSI Bangka Belitung, Nico Alpiandy.

Selain mengajak anak-anak bermain bersama, Tim Relawan PWI – SMSI Bangka Belitung, juga membagikan bahan kebutuhan bagi pengungsi di pesisir pantai barat Donggala. “Atas petunjuk rekan jaringan kita, Bang Heru dari SMSI Sulawesi Tengah, kita menyasar daerah pesisir pantai barat Donggala ini. Barang bantuan langsung kita antarkan ke titik-titik lokasi tenda pengungsian,” ujarnya.

Barang yang dibagikan, diantaranya berupa dua ton beras dan ratusan terpal. Juga ada ratusan paket kebutuhan untuk bayi yang terdiri dari susu, biskuit bayi, diapers, minyak telon, bubur bayi, dan tissue basah.

“Bantuan ini kita himpun dari masyarakat Bangka Belitung. Semoga saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah yang sedang berduka, bisa segera bangkit,” kata Nico.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *