Onlinekoe.com – Sebuah prestasi dibukukan SMA Negeri 1 Kotagajah,Kabupaten Lampung Tengah. Kontingen Tari Indonesia dari Sanggar Tari “Muli Mekhanai” SMA Negeri 1 Kotagajah, Lampung Tengah ini tak tanggung-tanggung berhasil menorehkan prestasi bergengsi ini pada gelaran “Andong International Mask Dance Festival” , yang ditaja di Incheon, Korea Selatan, 1 – 10 Oktober 2018 lalu.
Penanggungjawab Kontingen Tari Indonesia dari SMA Negeri 1 Kotagajah, Lampung Tengah, Drs. Dasiyo Priambodo Mpd, memaparkan keberangkatan Sanggar Tari “Muli Mekhanai “ sebagai delegasi Indonesia ini ditunjuk langsung oleh Andong Festival Tourism Foundation, South Korea. Kontingen Tari dari SMA Negeri 1 Kotagajah, Lampung Tengah, yang berangkat ke“Andong International Mask Dance Festival” ,Korea Selatan ini terdiri dari 11 personil yaitu; : Drs. Dasiyo Priambodo Mpd ( Penanggungjawab), Erna Budiwati S.Pd (Pembina), Bulan Riestamara Putri (Penari danpenata rias), Lutfi Guntur Eka Putra(Penari danpenata rias), Agnes Maristela Br. Manik (Penari) , Prima Delviana Ariesta (Penari), Dwi Rahmadani(Penari) , Zuama Galuh(Penari), Nikitya Adestya Yuliani (Penari) , Laisya Amilna Hayurian(Penari) dan Summayya Salsabila Putri(Penari).
Lebih lanjut, Dasiyo Priambodo, yang juga Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kotagajah, Lampung Tengah ini mengatakan , alam hajat festival ini Tarian bertajuk; “Tuping Tuping”, yang mengisahkan tentang ritual masyarakat Lampung untuk memohon bantuan Tuhan melalui medium topeng untuk mengusir penjajahan dari bumi Lampung. Tarian yang menarasikan perjuangan masyakat Lampung dalam melawan penjajahan ini berhasil menyabet juara pertama dalam ajang bergengsi “Andong International Mask Dance Festival” yang diikuti delegasi dari berbagai negara itu.
“Kontingen kami selain menyabet Juara Pertama Andong Mask Festival juga berhasil membukukan prestasi sebagai juara favorit atau Special Particiation dalam ajang Festival itu,” terang Dasiyo.
Erna Budiwati S.Pd , Pembina Sanggar Tari “Muli Mekhanai” , menambahkan, dalam kesempatan ini, selain unjuk prestasi, pihaknya juga mempunyai misi untuk memperkenalkan budaya dan pariwisata Lampung ke ajang Internasional. Dalam ajang ini juga ditampilkan tarian bertajuk; “Ngakuk Way” yang menggambarkan gadis-gadis Lampung yang melakukan ritual adat mengambil air dalam prosesi acara Cakak Pepadun. Tari memperlihatkan kecerian gadis-gadis lampung dalam prosesi mengambil air untuk keperluan gelar Cakak Pepadun.
“ Pada gilirannya nanti diharapkan para peserta kontingen dari berbagai negara itu tertarik untuk mengunjungi Lampung sebagai destinasi wisata budaya yang menarik dan memesona,” ujar Erna Budiwati yang sering terlibat sebagai dewan juri dalam berbagai event kesenian di Provinsi Lampung.
Ernawati, menambahkan, keberangkatan kontingen tari dari Sanggar Tari “Muli Mekhanai” ini tak terlepas dari dukungan Bupati Lampung Tengah, LoekmanDjoyosoemarto,Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Sulpakar, Zainudin (Komisi III DPRD Lampung Tengah) Diona Katharina (Kabid Pembinaan SMA Disdikbud Provinsi Lampung) , Muliawan (Camat Kotagajah) , dan Indra Ismawan (Alumni 93). “Keberangkatan kami ke ajang Festival ini berkata dukungan berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu,” imbuh Ernawati.
Sementara itu, Kasi Kesenian Disdikbud Provinsi Lampung, M.Hari W Jayaningrat, S.Sos, MM, sangat mengapresiasi keberhasilan Sanggar “Muli Mekhanai”, SMA Negeri 1 Kotagajah, dalam ajang Festival Internasional di Korea Selatan ini. Hari Jayaningrat, mengatakan, keberhasilan Sanggar Seni dari SMA Negeri 1 Kotagajah, Lampung Tengah ini, tak hanya mengharumkan nama kabupaten Lampung Tengah dan Provinsi Lampung, tetapi juga negara Indonesia dikancah Internasional. Apalagi keberangkatan kontingen in, lanjut, Hari, dilakukan dengan usaha yang luar biasa. Kontingen ini sebelum berangkat untuk menggalang dana , bahkan sempat “ngamen” di berbagai tempat di Lampung Tengah dan Kota Metro. “Jadi siswa-siswa SMA Negeri 1 Kotagajah , Lampung Tengah, melalui dunia kesenian bisa menunjukkan prestasinya di tingkat Intenasional. Ini sangat mengharukan sekaligus membanggakan,” tandas Hari Jayaningrat. (Christian Saputro)