Ragam

Syekh Abdullah Hasan Beri Siraman Rohani Karyawan PTPN VII

Onlinekoe.com – Kehadiran Syekh Abdullah Hasan dari Palestina yang difasilitasi ACT Lampung dimanfaatkan jemaah Kantor Direksi PTPN VII.

Meski hanya 25 menit, ulama yang berdakwah keliling dunia mengadvokasi penyelamatan Masjid Al Aqso itu memberi pesan kesabaran kepada jemaah.

Berbicara dalam Bahasa Arab, ceramah Syekh Abdullah diterjemahkan oleh Ikhwan Fikri dari ACT lampung.

Mengutip beberapa ayat Alquran, Syekh mengatakan Kawasan Jalur Gaza di Palestina saat ini adalah pusat ujian kesabaran bagi umat Islam Dunia.

Membahas tema soal sabar dalam menghadapi ujian, Syekh Abdullah menyatakan musibah yang dihadapi umat zaman ini amat ringan dibanding zaman Rasululloh.

Ia mengatakan, banyak kisah menyebutkan tentang ancaman dan ujian yang dialami Rasululloh ketika menegakkan Agama Islam.

Kepada jemaah yang memenuhi ruang Rapat Utama Kantor Direksi, Syekh berpesan agar tak memberi batas ruang sabar kita dalam menghadapi masalah.

“Seperti masa sulit yang dihadapi perusahaan saat ini memerlukan kesabaran dan istikamahnya semua lapisan karyawan, dengan kesabaran dan doa bersama insya allah kesulitan dapat diatasi”.

Ia tidak membandingkan kesabaran dan istikamahnya para mujahid di Gaza yang terus berjuang untuk memerdekakan Palestina dan menyelamatkan Masjid Al Aqso dengan tantangan perjuangan umat di Indonesia, tetapi memberi arahan bahwa sabar dan syukur harus melekat pada diri kita.

“Alloh SWT banyak sekali memberi pesan kepada orang-orang yang beriman agar selalu bersabar dan bersyukur. Peliharalah rasa sabar, teruslah bersabar, dan berpegang teguhlah kepada kesabaran itu. Sebab, pahala dari kesabaran itu tidak terhingga. Dan hanya Alloh SWT yang menilai,” kata dia.

Sesi pengajian singkat yang didampingi Ketua PHBI PTPN VII Sasmika D itu diakhiri dengan foto bersama.

Syekh Abdullah Hasan, kata Ikhwan Fikri, mengajak warga Indonesia untuk ikut peduli kepada Masjid Al Aqso dan mengunjunginya.

“Pahala sholat di Masjid Al Aqso itu 500 kali lipat dibandingkan sholat di masjid lainnya,” kata dia. (HUMAS PTPN VII)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *