Ragam

Tahun 2050, Semarang Terancam Tenggelam dan Krisis Air

Onlinekoe.com, Semarang – Kalau pemerintah Kota Semarang abai dan tak bertindak nyata Kota Semarang , tahun 2050, Kota Semarang bakal tenggelam . Untuk itu warga Semarang melancarkan aksi menuntut pemerintah melakukan tindakan nyata untuk mengantisipasinya. Warga Kota Semarang serentak bareng warga kota kota-kota lain di seluruh dunia, besok, Jumat (29/11) ini warga Semarang melancarkan aksi #JedaUntukIklim (climate strike).

Koordinator Jaringan Peduli Iklim dan Alam, Ellen Nugroho, dalam rilisnya, mengatakan, aksi damai ini akan di mulai besok pagi, mulai pukul 07.00 WIB, dari Tugu Muda, para peserta akan melakukan long march ke Balai Kota Semarang.

Di halaman Balai Kota, Jalan Pemuda, warga akan menggelar pentas pentas teatrikal tentang ancaman krisis iklim. Selanjutnya, imbuh Ellen, beberapa orang remaja, perwakilan generasi muda Semarang, akan menyampaikan surat kepada Wali Kota, berisi permintaan adanya kebijakan kongkrit di lingkup Kota Semarang sebagai bagian dari upaya mengerem laju krisis iklim.

Ellen yang juga Direktur Ein Institute, menegaskan, tak ada waktu bersantai, pasalnya, menurut International Panel on Climate Change (IPCC), tinggal tersisa sekitar sepuluh tahun lagi untuk menentukan apakah kita bisa mencegah suhu Bumi tidak naik melampaui 1,5⁰C dibanding masa pra-industri. “Apabila batas itu terlewati, umat manusia akan terseret dalam pusaran bencana alam yang sulit dihentikan lagi. Partisipasi semua pihak dibutuhkan, sebab saat ini kenaikan suhu global sudah sekitar 1,1⁰C,” ujar Ellen mengingatkan.

Ditambahkannya, riset-riset terbaru tentang krisis iklim dan lingkungan ibarat sirine tanda bahaya telah dibunyikan makin keras. Para peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bulan Agustus 2019 lalu menyampaikan prediksi tahun 2040 Pulau Jawa bakal kehilangan hampir semua sumber air bersih.” Kita yang tinggal di Jawa akan kesulitan mendapat air, bahkan sekadar untuk minum,” ujar Ellen prihatin.

Akhir Oktober 2019, lanjut Ellen, organisasi nirlaba Climate Central merilis model peta dunia yang menunjukkan prediksi kota mana saja yang akan terdampak kenaikan air laut dan rob pada tahun 2050. Menurut prediksi ini, seluruh atau sebagian besar kawasan Tugu, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Timur, Genuk, dan Pedurungan diduga akan berada di bawah permukaan air laut atau mengalami rob. “Banyak fasilitas publik dan situs historis-kultural kita termasuk di dalamnya, seperti bandara Ahmad Yani, Kota Lama, klenteng Tay Kak Sie, Masjid Agung, dan Lawang Sewu terancam rob,” tegas Ellen Nugroho.

Menurut Ellen Nugroho, ada beberapa hal yang harus diupayakan pemerintah dan warga Kota Semarang, untuk mengerem laju krisis iklim dan mencegah Semarang tenggelam, antara lain;

Pertama, enurunkan emisi karbon dengan mengurangi, mengganti, atau menghentikan pemakaian bahan bakar fosil dan membuat kebijakan yang mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum. Kedua, elakukan penghijauan secara agresif dan mencegah alih fungsi kawasan hutan menjadi permukiman atau industri. Ketiga, mengendalikan laju pertambahan penduduk. Keempat, memberikan edukasi ke masyarakat untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Kelima, meningkatkan standar soal bangunan dan gaya hidup hemat energi. Keenam, menghentikan pembangunan, khususnya di daerah pesisir Kota Semarang, untuk mencegah penurunan muka tanah Kota Semarang. Ketujuh, moratorium izin industri di Kota Semarang.Kedelapan, mengeluarkan larangan kepada industri, hotel, dan mal untuk melakukan ekstraksi air tanah. Dan Kesembilan, mencabut izin industri yang melakukan pencemaran lingkungan.

Untuk itu, pesan Ellen Nugroho, dalam enghadapi krisis iklim, pemerintah Semarang tidak boleh lagi membuat kebijakan hanya dengan berpikir jangka pendek atau berorientasi pada keuntungan materiil-ekonomis saja. Masyarakat sendiri harus terus berupaya beralih dari gaya hidup boros energi ke hemat energi.” Ini bukan kerja mudah, tapi mau tidak mau harus kita upayakan bersama-sama. Jika kita semua masih ingin Semarang punya masa depan,” pungkas Ellen.(Christian Saputro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *