Yoyok: Lemahnya Sinergitas antar Lembaga di Luar Negeri Penyebab Ekspor UMKM Merosot
Jakarta – Angka ekspor produk UMKM Indonesia selama ini menunjukkan tren yang positif. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor produk UMKM Indonesia pada tahun 2023 mencapai US$112,9 miliar. Jika dibandingkan dengan Korea Selatan, China, Thailand, angka ekspor produk UMKM Indonesia masih relatif kecil. Pada tahun 2023, nilai ekspor produk UMKM Korea Selatan mencapai US$302,9 miliar, China mencapai US$1,7 triliun, dan Thailand mencapai US$163,8 miliar.
Menurut Ketua Umum KOPITU Yoyok Pitoyo, Salah satu faktor yang menghambat peningkatan ekspor produk UMKM Indonesia adalah lemahnya sinergitas antara lembaga-lembaga perwakilan pemerintah di luar negeri. Lembaga-lembaga tersebut, seperti atase perdagangan, Kementerian Luar Negeri, dan Lembaga Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC), masih berjalan sendiri-sendiri dan mengedepankan ego sektoral.
Atase perdagangan merupakan perwakilan resmi Kementerian Perdagangan di luar negeri yang bertugas untuk mempromosikan dan memperluas pasar ekspor Indonesia.
Kementerian Luar Negeri merupakan kementerian yang bertugas untuk menangani hubungan luar negeri Indonesia, termasuk perdagangan. ITPC merupakan lembaga di bawah Kementerian Perdagangan yang bertugas untuk mempromosikan dan memperluas pasar ekspor Indonesia. Disamping itu ada pula perwakilan lembaga keuangan seperti perbankan di luar negeri. Satu lagi yang tidak kalah penting adalah bisa bekerjasama dengan Diaspora Indonesia yang berada di luar negeri.
Padahal, sinergi antara ketiga lembaga tersebut sangat penting untuk meningkatkan ekspor produk UMKM Indonesia.
Lebih Lanjut dijelaskan pula sinergi dapat dilakukan melalui upaya, pembentukan tim kerja lintas sektoral. Tim kerja lintas sektoral terdiri dari perwakilan dari berbagai lembaga pemerintah yang memiliki kepentingan yang sama. Tim kerja lintas sektoral dapat dibentuk untuk menangani berbagai permasalahan, seperti peningkatan ekspor produk UMKM, pembangunan infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia. Tim kerja lintas sektoral diharapkan bisa meningkatkan koordinasi dan kerja sama antar lembaga pemerintah, Mengembangkan solusi yang lebih komprehensif dan efektif serta Menghindari duplikasi dan tumpang tindih kegiatan
Tim kerja lintas sektoral dapat pula bekerjasama dengan asosiasi perdagangan, seperti Asosiasi Eksportir Indonesia (AEI) dan Asosiasi UMKM (KOPITU). Asosiasi-asosiasi ini dapat memberikan dukungan kepada UMKM Indonesia untuk ekspor, antara lain dengan memberikan informasi pasar, fasilitasi sertifikasi, dan bantuan pengurusan dokumen ekspor.
Dengan sinergi yang kuat, lembaga-lembaga perwakilan pemerintah di luar negeri dapat lebih efektif dalam mempromosikan dan memperluas pasar ekspor produk UMKM Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan ekspor produk UMKM Indonesia dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional.
Berikut adalah beberapa contoh konkret mengenai sinergi yang dapat dilakukan oleh lembaga-lembaga perwakilan pemerintah di luar negeri:
• Atase perdagangan dapat bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk membuka akses pasar baru bagi produk UMKM Indonesia
• ITPC dapat bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk mempromosikan produk UMKM Indonesia melalui kegiatan diplomasi publik
• Ketiga lembaga tersebut dapat bekerja sama untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM
Dengan meningkatkan sinergitas, lembaga-lembaga perwakilan pemerintah di luar negeri dapat menjadi mitra yang lebih kuat bagi pelaku UMKM Indonesia dalam menembus pasar ekspor.
Cerita Sukses KOTRA
KOTRA, atau Korea Trade-Investment Promotion Agency, adalah lembaga pemerintah Korea Selatan yang bertugas untuk mempromosikan dan memperluas pasar ekspor Korea Selatan. KOTRA memiliki kantor perwakilan di 80 negara di dunia.
KOTRA telah memainkan peran penting dalam mendukung kesuksesan ekspor Korea Selatan.
Berikut adalah beberapa contoh success story KOTRA:
• KOTRA membantu perusahaan Korea Selatan, yaitu Samsung, untuk masuk ke pasar Amerika Serikat. Pada tahun 1970-an, Samsung hanya dikenal sebagai produsen televisi dan elektronik rumah tangga di Korea Selatan. KOTRA membantu Samsung untuk membangun pabrik di Amerika Serikat dan memperkenalkan produk-produknya ke pasar Amerika Serikat. Hal ini membantu Samsung untuk menjadi salah satu perusahaan elektronik terbesar di dunia.
• KOTRA membantu perusahaan Korea Selatan, yaitu LG, untuk masuk ke pasar China. Pada tahun 1990-an, LG hanya dikenal sebagai produsen elektronik rumah tangga di Korea Selatan. KOTRA membantu LG untuk membangun pabrik di China dan memperkenalkan produk-produknya ke pasar China. Hal ini membantu LG untuk menjadi salah satu perusahaan elektronik terbesar di dunia.
• KOTRA membantu perusahaan Korea Selatan, yaitu Hyundai, untuk masuk ke pasar Timur Tengah. Pada tahun 2000-an, Hyundai hanya dikenal sebagai produsen mobil di Korea Selatan. KOTRA membantu Hyundai untuk membangun pabrik di Timur Tengah dan memperkenalkan produk-produknya ke pasar Timur Tengah. Hal ini membantu Hyundai untuk menjadi salah satu produsen mobil terbesar di dunia.
KOTRA telah memberikan berbagai layanan kepada pelaku usaha Korea Selatan, daintaranya seperti; Pemberian informasi pasar, fasilitasi pameran, bantuan pengurusan dokumen ekspor, serta pelatihan dan pendampingan
Layanan-layanan tersebut telah membantu pelaku usaha Korea Selatan untuk memahami pasar ekspor, memenuhi persyaratan ekspor, dan mengembangkan bisnisnya.
Berikut adalah beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kesuksesan KOTRA; adanya erja sama yang erat dengan pemerintah Korea Selatan, Pemahaman yang mendalam mengenai pasar global, dan Layanan yang berkualitas
Belajar dari KOTRA
Indonesia dapat belajar dari KOTRA dalam beberapa hal, antara lain:
• Kerja sama yang erat dengan pemerintah. KOTRA memiliki kerja sama yang erat dengan pemerintah Korea Selatan. Pemerintah Korea Selatan memberikan dukungan finansial dan politik kepada KOTRA. Hal ini memungkinkan KOTRA untuk menjalankan program-programnya secara efektif. Indonesia juga perlu meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan lembaga-lembaga terkait dalam upaya peningkatan ekspor produk UMKM. Kerja sama yang erat antara pemerintah dan lembaga-lembaga terkait akan meningkatkan sinergi dan efektivitas upaya peningkatan ekspor produk UMKM.
• Pemahaman yang mendalam mengenai pasar global, KOTRA memiliki pemahaman yang mendalam mengenai pasar global. KOTRA memiliki tim ahli yang bertugas untuk melakukan riset pasar dan memberikan informasi kepada pelaku usaha Korea Selatan mengenai peluang ekspor di berbagai negara. Indonesia juga perlu meningkatkan pemahaman mengenai pasar global. Pemerintah dan lembaga-lembaga terkait perlu melakukan riset pasar secara berkelanjutan untuk memahami peluang ekspor produk UMKM di berbagai negara.
• Layanan yang berkualitas. KOTRA memberikan berbagai layanan yang berkualitas kepada pelaku usaha Korea Selatan. Layanan-layanan tersebut telah membantu pelaku usaha Korea Selatan untuk memahami pasar ekspor, memenuhi persyaratan ekspor, dan mengembangkan bisnisnya. Indonesia juga perlu meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pelaku UMKM. Pemerintah dan lembaga-lembaga terkait perlu memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produk dan layanannya.
Berikut adalah beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan oleh Indonesia untuk belajar dari KOTRA:
• Pembentukan tim kerja lintas sektoral.Pemerintah Indonesia dapat membentuk tim kerja lintas sektoral yang terdiri dari perwakilan dari berbagai lembaga pemerintah terkait, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, dan Lembaga Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC), Assosiasi UMKM seperti KOPITU. Tim kerja lintas sektoral ini dapat bertugas untuk meningkatkan sinergi dan efektivitas upaya peningkatan ekspor produk UMKM.
• Peningkatan kerja sama dengan lembaga pemerintah Korea Selatan. Pemerintah Indonesia dapat meningkatkan kerja sama dengan lembaga pemerintah Korea Selatan, seperti KOTRA. Kerja sama ini dapat dilakukan dalam berbagai bidang, seperti pertukaran informasi pasar, pelatihan dan pendampingan, serta penyelenggaraan pameran.
• Peningkatan anggaran untuk promosi dan pengembangan UMKM. Pemerintah Indonesia perlu meningkatkan anggaran untuk promosi dan pengembangan UMKM. Anggaran tersebut dapat digunakan untuk mendukung berbagai program, seperti pelatihan dan pendampingan, penyelenggaraan pameran, dan pemberian akses pendanaan.
Dengan belajar dari KOTRA, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya dalam upaya peningkatan ekspor produk UMKM. Hal ini akan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional.