Onlinekoe.com, Aceh – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pembina & Pekerja Minyak dan Gas (PP-MG) Samudra Pase-Aceh, menggelar petemuan dengan DPR Kabupaten Aceh Utara (Mawardi M, SE (Tgk. Adek) di sekretariatan LSM PP MG Lhoksukon Aceh Utara.
Menurut Ketua LSM PP-MG Ramli Jazuli SE, berdasarkan Issu yang berkembang PT. Triangle dan PHE akan melakukan explorasi (surver seismic) di kabupaten Aceh Utara dan sekitar.
“Pertemuan yang dilaksanakan di AL Coffee Lhoksukon, Minggu (30/6/2019) merupakan lanjutan dari pertemuan dengan Pemerintahan Aceh Utara (Bapak wakil Bupati Aceh Utara) dan DPR Kabupaten Aceh Utara sebelumnya. LSM menyampaikan aspirasi nasib para pekerja Migas,”Ketua LSM PP-MG Ramli Jazuli SE dalam siaran persnya, Senin (01/07/2019).
Dia mengatakan, bahwa nasib para pekerja Explorasi Seismic di Aceh Utara. Dimana para pekerja senior telah lanjut usia. Sedangkan yang junior mereka mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang Explorasi & Exploitasi Seismic tetapi mereka tidak mempunyai legalitas.
“Untuk itu, diharapkan pemerintah Aceh Utara memberi pelatihan kepada mereka melalui Kampus Politeknik Lhokseumawe supaya mendapat sertifikat yang setera dengan diklat Migas Cepu, demi bisa bersaing secara sehat dengan tenaga kerja dari luar,”pungkasnya.
Sekjen LSM PP MG Muhammad Munir An-Nabawi merencanakan sumur tua (sumur minyak peninggalan Belanda) yang diperkirakan sekitar 230 unit yang tersebar diseluruh Aceh Utara untuk mengelola sumur tesebut sehingga dapat menambahkan Pendapatan Asli Daerah dan tertampungnya tenaga kerja sesuai dengan regulasi yang berlaku (aturan yang legal). Untuk permasalahan tersebut kami pengurus akan melakukan studi banding ke Cepu dan Bojo Nogoro dalam waktu dekat ini.
Dalam hal ini, LSM PP MG Samudera Pasai juga berharap perusahan yang bergerak di bidang Migas melakukan kerjasama dengan pemerintahan. Selain itu juga dapat menggunakan dana CSR kepada putra dearah untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat.
“Selain itu, para pekerja menyampaikan keluhan yang pernah dialami pada era tahun 2010 Explorasi Seismic yang dikerjakan dilokasi Blok Sawang. sistem pekerjaan yang lakukan dengan sistem borongan sehingga para pekerja memperoleh gaji di bawah UMR ini disebabkan karena sistem pekerjaan ada borongan dan ada juga bulanan. Padahal keduanya dalam satu tim karena sistem pekerjaan berantai, para pekerja mengingikan gaji diberikan sesuai dengan UMR (bulanan),”ungkapnya.
Kemudian, dia mengungkapkan bahwa para pekerja mengharapkan perusahaan Explorasi Seismic memberikan asprirasi kusus kepada mereka yang telah berhasil melakukan Explorasi Seismic semenjak dimulainya Explorasi Servey Seismic dari tahun 1969 yang dilakukan pertama kali di Landeng.
“Dapat diambil kesimpulan dari pertemuan antara anggota Lsm dan Anggota DPRK bahwasanya mereka sepakat sudah saat nya diadakan pelatihan-pelatihan kerja di bidang tersebut sesuai dengan misi dan visi bapak bupati “akan memberdayakan tenaga kerja lokal (SDM) sehingga terkikisnya angka kemiskinan”.jelasnya. (Mhd)