Potensi Kerjasama Indo-Jepang Sektor Transportasi, Budi Karya : Mungkin Hanging Train Bisa Diterapkan di Indonesia
Onlinekoe.com | Kementerian Perhubungan RI membahas potensi bekerjasama pengembangan sistem transportasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan pemerintah Jepang, transportasi yang menjadi fokus diskusi tersebut adalah kereta api.
Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan menjelaskan, ada dua potensi kerja sama pengembangan transportasi di ibu kota baru dengan pemerintah Jepang, yakni transportasi air dan kereta api. Namun demikian, Budi dalam diskusi dengan Jepang memberikan penekanan pada pengembangan transportasi kereta api.
“Saya tadi pagi meninjau Chiba untuk melihat kemungkinan hanging train bisa diterapkan di IKN,” jelas Budi dalam konferensi pers virtual, Rabu (22/6).
“Semoga bisa diterapkan di Indonesia dan dapat menunjang potensi pariwisata nasional,” ucapnya, dikutip dari Instagram-nya @budikaryas
Dirinya mengatakan pengembangan hanging train akan berbasis listrik sehingga ramah lingkungan. Adapun, Kemenhub baru akan melakukan studi perencanaan transportasi umum IKN Nusantara pada 2023 dengan alokasi anggaran Rp 3,2 miliar.
Adapun, salah satu studi yang akan dilakukan adalah studi desain water bus di Kawasan IKN Nusantara.
Lanjutnya, terdapat dua jenis transportasi air yang dikenalkan, yakni bus Tanah Air (amphibian bus) dan urban water shuttle bertenaga surya.
Dirinya memaparkan, terdapat tiga tujuan transportasi sungai di IKN, yakni memberikan alternatif perjalanan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Kawasan Ibu Kota Negara (KI-IKN), Kawasan Strategis Nasional IKN (KSN-IKN, dan Balikpapan, mengurangi beban jalur darat, dan menjadi alternatif wisata.
Terdapat tiga moda transportasi umum darat yang dikenalkan, yakni autonomous mini bus, BRT Direct Services, dan kereta light rapid transit (LRT). Moda transportasi yang diusulkan akan disesuaikan dengan kondisi jaringan jalan dan tingkat permintaan penumpang.
Adapun, Transportasi umum massal di IKN Nusantara hanya akan melayani koridor utama kota dengan jarak minimum lebih dari 400 meter. Namun, pergerakan di bawah 400 meter akan didorong menggunakan kendaraan tidak bermotor.
Diketahui, biaya pembangunan sistem transportasi di IKN Nusantara pada tahun ini ditaksir mencapai Rp 582,6 miliar. Sistem transportasi tersebut akan dibangun dengan pendekatan smart, ramah lingkungan, dan terintegrasi.
(*/aa/katadata)