Onlinekoe – DPW Jagat Buana Provinsi Lampung menegaskan bersatu bersama elemen dan ormas yang ada di Lampung akan bersikap tegas terhadap oknum ratusan orang Ambon yang mengacau dan mengganggu kondusifitas provinsi Lampung (Minggu, 2 Maret 2025).
Hal tersebut dikatakan Ketua DPW Jagat Buana Nusantara Provinsi Lampung, Suhardi Malik, SE .
“Kehadiran mereka oknum (Ambon) itu jelas telah melanggar teritorial wilayah Lampung. Itu tidak dibenarkan dan tidak dapat ditolerir. Kami telah menyiapkan pasukan inti untuk mengusir mereka dari Bumi Lampung. Namun apabila mereka segera meninggalkan Lampung secara baik, kami pun mempersilahkan,” tambah Bung Kaval sapaan pria ramah namun berwibawa ini.
Bung Kaval menyatakan dia bersama pengurus teras Jagat Buana Nusantara telah melakukan rapat internal dalam menyikapi permasalahan ini. Dia pun telah melakukan konsolidasi pasukan se Kabupaten/Kota guna mengusir oknum orang-orang asal Timur Indonesia itu. Tapi, tentunya menunggu arahan dari TNI dan Polri sebagai institusi penegak hukum.
“Kami mengedepankan pendekatan persuasif dari TNI dan Polri. Prinsipnya Jagat Buana menunggu dan melihat situasi. Yang jelas Satu Komando untuk mengamankan Lampung,” tambah nya.
Diakhir statemennya, Bung Kaval meminta masyarakat Lampung untuk tenang dan waspada.
“Jangan terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jaga keamanan dan kenyamanan di tengah-tengah masyarakat dalam Bulan Suci Ramadhan ini. Mari bergandeng tangan bersatu menjaga Lampung,” ujarnya.
Bung Kaval memaparkan, selama ini susana di Lampung baik-baik saja. Walaupun terdiri dari berbagai suku bangsa, namun keakraban dan kekeluargaan selalu terjalin.
“Jangan mengganggu harga diri kami ya wahai oknum orang Ambon. Apabila kalian tidak mendengarkan imbauan ini, lihat sajalah,” tegas Bung Kaval.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, konflik antar keluarga yang melanda Universitas Malahayati beberapa waktu lalu telah menciptakan kegusaran dan keresahan. Hal ini diperuncing dengan kehadiran oknum etnis Ambon berjumlah ratusan orang. Mereka bak preman beringas selama ada di kawasan Universitas Malahayati.
(One’)