Plt Sekda Ajak Alumni Australia Berkontribusi dalam Pembangunan Aceh
Onlinekoe.com, Banda Aceh – Pelaksana Tugas Sekretaris yaDaerah Aceh, Helvizar Ibrahim, mengajak alumni perguruan tinggi Australia Aceh untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan Aceh.
Menurutnya, sumbangsih pemikiran kalangan pendidikan sangat penting dalam merancang pembangunan.
“Yang lebih penting, melalui wadah ini Alumni Austarlia dapat memperkuat pembangunan Aceh agar tepat sasaran dan berdaya guna bagi masyarakat,” tutur Helvizar dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Besar (mubes) Asosiasi Alumni Australia Aceh di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Banda Aceh, Selasa (19/3). Turut hadir dalam mubes tersebut, Wakil Ketua TP PKK, Dyah Erti Idawati yang juga merupakan alumni Australia Aceh.
Helvizar mengungkapkan Pemerintah Aceh sangat mendukung dan menyambut baik pelaksanaan mubes Alumni Australia. Ia berharap musyawarah tersebut tidak hanya membahas tentang struktur pengurus saja. Namun, harus melahirkan visi organisasi yang lebih kongkrit agar memberi manfaat kepada masyarakat luas.
Dikatakan, Helvizar, kontribusi tenaga dan pikiran Alumni Australia Aceh itu sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan kondisi Aceh saat ini. Asosiasi alumni tersebut juga mempunyai peran penting dalam menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Selain menekan angka kemiskinan, para alumni tersebut juga diminta untuk ikut mempertahankan tren penurunan angka kemiskinan yang dilakukan Pemerintah Aceh.
“Fokus kita pada trennya. Ketika kita mengawali proses pasca damai dan tsunami, angka kita (kemiskinan) tinggi sekali, berada pada posisi hampir 27 persen. Hari ini secara pasti angka itu terus menurun,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Helvizar mengisahkan kondisi Provinsi Aceh saat dipimpin oleh Ibrahim Hasan. Saat itu, lanjut dia, sebagai gubernur Ibrahim sangat giat dalam mencari sumber anggaran dalam pembangunan Aceh, baik di kementrian maupun luar negeri.
Selanjutnya, dalam perancangan dan pengelolaan anggaran tersebut, pihak pemerintah menyerahkan mekanisme perancangannya kepada pihak perguruan tinggi di Aceh yang juga sebagai laboratorium pemerintahan.
“Mekanisme ini bagus sekali berjalannya, saya kira pada saat itu Pemerintah Aceh berjalan dengan sangat baik,” ungkap Helvizar.
Oleh Sebab itu, dengan sumbangsih pemikiran luar biasa dimiliki oleh Asosiasi Alumni Australia, ia berharap asosiasi tersebut dapat membangun kerja sama yang baik dengan Pemerintah Aceh dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Perwakilan Alumni Australia, Bukhari Daud mengatakan bahwa Asosiasi Alumni Australia Aceh merupakan sebuah organisasi yang memiliki kekuatan sumber daya manusia (SDM) yang sangat besar. Oleh karena itu, ia berharap setiap anggota asosiasi tersebut dapat berkontribusi dalam pembanguna Aceh sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Mari kita terus berkontribusi dan mari kita memberikan bimbingan kepada anak-anak kita generasi yang sedang berkembang sekarang ini untuk mendapatkan kesempatan yang serupa seperti kita,” kata Bukhari.
Agar organisasi bertahan lama dan kuat, ujarnya, tidak ada satupun pihak yang boleh untuk memanfaatkan wadah tersebut untuk kepentingan diluar organisasi. Namun, kepentingan wadah tersebut harus berada pada kepentingan masyarakat luas. (Mahdi)