Provinsi Lampung

Beredar Aksi Penipuan SMS Meminta Pungutan PPDB

Onlinekoe.com – Beredar penipuan melalui pesan singkat SMS atau WhatsApp yang mengatasnamakan salah satu Kepala Sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Kamis, (27/06/19).

Kali ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kalianda atau yang biasa disebut SMEAN 1 Kalianda dijadikan salah satu alasan bagi para penipu untuk melancarkan aksinya.

Menurut Kepala SMEAN 1 Kalianda, Drs. Harminto, M.Si, menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan pungutan dalam jenis apapun dan pembayaran dalam bentuk transfer rekening terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ataupun Beasiswa.

“Beberapa hari ini ada ortu dan anak yang mendapatkan telpon mengatasnamakan Kasek/Harminto, katanya anaknya mendapatkan beasiswa 17 juta rupiah dan lainnya. terus disuruh transfer uang dan lainnya, dinyatakan bahwa telpon itu bukan dari saya. Kepada ortu dan siswa SMKN 1 Kalianda untuk berhati-hati jika mendapatkan telpon dengan modus tersebut” ungkap Harminto.

Dirinya menjelaskan bahwa pelaku penipuan memiliki dua modus yang berbeda-beda kepada tiap korbannya.

“Mereka ini ada dua modus, yang pertama, ngasih tau ke ortu kalo anaknya dapat beasiswa dan disuruh transfer uang. yang kedua, agar bayar daft ulang ke rekening milik mereka” tambahnya.

Diduga para penipu tersebut mengambil identitas korban dari mulai dari nama dan nomor telepon dari data pendaftaran online yang dibajak dari web sekolah.

“Kami nyatakan bahwa semua layanan administrasi keuangan SMKN 1 Kalianda hanya melalui loket resmi di SMKN 1 Kalianda, tidak melalui jasa Bank jelas Harminto.

Beruntung tak ada korban dalam penipuan tersebut, dimana diketahui orang tua murid telah cerdas dan menanyakan langsung ke pihak sekolah yang bersangkutan.

Atas dasar tersebut, Kepsek SMKN 1 Kalianda, Harminto, telah melaporkan modus penipuan tersebut ke Dinas terkait dan menghimbau agar wali murid tetap waspada.

“Saya sudah laporkan kejadian tersebut dengan Dinas pendidikan, dan kita berharap mungkin kedepannya nanti pendaftaran online tidak menyertakan data nomor telpon siswa atau ortunya” tutupnya. (Ari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *